Cari Blog Ini

Jumat, 11 Desember 2009

Bertepuk Sebelah Tangan

Dear : Dairy ku…
“ Apa aku salah kalo aku punya perasaan ini ke dia???
Yang jelas-jelas dia hanya menganggap aku hanya sebagai adek..!!

“Hhhhhh….” Aku menghela nafas panjang…sangat panjang sekali,,mencoba memahami apa yang ku rasa,ku pandabgi layer di Handphone ku, berharap dia menelpon ku.
“Mending aku nggak usah terlalu berharap sama dia,” ucapku sambil membanting Handphone ku ke kasur. Ku coba buat pejamkan mata, tapi tak bias. Slalu dan slalu ada bayangan dia, senyum manisnya… susah buat ku untuk menghapus bayangan dia..

Ke esokkan harinya, aku sengaja ngasih dia sureprize, aku dating ke tempat dia latihan, sambil bawain makanan kesukaan dia, coklat.
“Hay…” sapakum ke dia.
“Heyy…kuq ga bilang-bilang kalo mau kesini??sengaja yahh…???” Tanya dia.
“Iya…emang aku sengaja, biar jadi sureprize aja buat kamu,” ucapku sambil mencubit pipinya yang tembeeemm..
“Auw…sakit deek…!!kamu ini emang bandel yach,” omel dia sambil mengacak-acak rambutku.
“Aaaahh….ini aku bawain something for you,”
“Yhans yah deek,” ucap dia sambil meng ecup kening ku.
“Oh My God…..dia mengecup kening ku???pertanda apa ini???Haduuuhh….jantungku berdegub kencang banget, berharap dia ga mengerti apa yang ku rasa.” Batinku.
“Kenapa kamu dek ??”
“Ga apa-apa kuq kak,”
“Ya udah, kita ke atas aja yuukk,” ucap dia.


Semenjak kejadian itu, aku makin deket ama dia, meskipun Cuma lewat telpon sama sms aja. Udah seneng banget…..
Beberapa bulan pun berlalu, dia juga jarang banget sms aku apalagi telpon. Ku ambil dairy ku, ku coba tuk tulis semua yang aku rasa disitu.
Dear : Dairy ku…
“Hhhh….Dulu aku merasa kalau dia juga merasakan apa yang ku rasa,tapi ternyata aku salah..mungin aku dan dia hanya akan menjadi adek dan kakak buat selamanya.Biar ku pendam rasa ini sendiri tanpa ada yang mengetahui.”
Ku tutup diaryku,berusaha untuk tegar, mencoba menahan air mata yang ingin mengalir membasahi pipi ini.
Keesokan harinya aku menuju ke tempat dimana dia dan teman-temannya latihan, dengan penuh semangat 45 aku menuju kesana, rasanya sudah ga sabar pengen ketemu mereka.
Setibanya di Basecamp, suasana di sana tampak sepi sekali.
“ Apa mungkin aku kepagian yah???tapi kaya’ nya enggak, biasanya mereka jam segini pada ngumpul di Basecamp,” ucapku
Satu jam lebih aku menunggu mereka, Tapi ga ada hasil, aku pun memutuskan untuk menelphone dia,
“Haduuuh…angkat dunk telp ku,” gerutuku. Tapi tak ada hasil, dia ga mau angkat telp ku, aku mencoba menghubungi salah satu temen dia, dan akhirnya di angkat juga.
“Hallo, iya dek ada apa???” Tanya Kak Fariz.
“Maz, ga ke Basecamp??” tanyaku.
“Aduh dek, maaf kakak ga ngasih tau kalau kita sekarang ada di Jakarta, mau rekaman dek,” jawab dia enteng.
“Kenapa ga ada yang kasih tau aku???tega banget sich kalian sama aku, sebenernya aku ini di anggap apa ga sih???” bentak ku.
“Dek, sekali lagi kakak mewakili temen-temen minta maaf sama adek, karena kita ga kasih tau adek kalo kuita mau ke Jakarta.” Ucap dia
“Udah dech kak…aku kecewa sama kalian, aku nyesel dah pernah kenal sama kalian, ternyata kalian sama. Anggap aku lga berarti di mata kalian,” Ucapku dengan sedikit menahan air mata kecewa.
“Dek…bukan maksud kita kayak gitu..” aku pun memotong pembicaraan Kkak Fariz.
“Udah, makasih…bye,”aku pun menutup telp ku,dan aku kembali pulang ke rumah.
Dua hari berlalu ku lalui tanpa mereka, tiba-tiba HP ku bunyi, aku pun mengangkatnya.
“Hallo, Dek!! Apa kabar???” sapa dia. Dan aku tau itu suara siapa, ternyata itu suara dia.
“Ada apa lagi???” ucapku beTe.
“Lho kuq gitu sich dek???”
“Udah deh.. ga usah hubungi aku lagi,”dan aku pun menutup telp ku.Aku menangis, ternyata semuanya berakhir dengan air mata,jauh dari apa yang aku bayangkan dulu….